widget

About

Rabu, 26 November 2014

Biografi Bung Tomo ( Pahlawan 10 November Surabaya )



Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya- Jawa Timur. Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan nama panggilan Bung Tomo meskipun ia memiliki nama lengkap Sutomo. Ia sangat di kenal dalam sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat Indonesia yang baru merdeka melawan penjajah tentara NICA. Terutama pertempuran yang terjadi tanggal 10 November 1945. Bahkan hingga saat ini, tanggal tersebut di peringati sebagai Hari Pahlawan. 


Bung Tomo di lahirkan di kampung Blauran – Surabaya. Beliau lahir  dari seorang ayah bernama Kartawan Tjiptowidjojo. Ayahnya merupakan termasuk golongan kelas menengah. Pernah bekerja sebagai pegawai pemerintah, perusahaan swasta, dan perusahaan ekspor – import Belanda. Sedangkan Ibunya keturunan Jawa Tengah, Sunda dan Madura.




Keluarga Bung Tomo sangat menghargai sekali akan pendidikan. Sehingga pembawaannya sangat lugas dan bersemangat. Namun pada usia nya 12 tahun, Bung Tomo terpaksa harus meninggalkan pendidikannya di MULO. Kemudian begitu juga dengan pendidikan HBS, Ia selesaikan dengan cara korespondensi, meskipun tidak secara resmi selesainya




Bung Tomo bercerita bahwa rasa nasionalisnya Ia dapatkan pertama dari keluarga, terutama dari kakeknya. Kemudian Ia dapatkan dari pendidikannya di Kepanduan Bangsa Indonesia. Pada usianya ke 17 tahun, ia memperoleh peringkat Pandu Garuda. Sebauh peringkat yang sangat berharga karena berarti Bung Tomo menjadi orang kedua di Hindia Belanda.




Biografi Bung Tomo Peristiwa yang sangat penting itu terjadi pada bulan Oktober dan November 1945. Saat itu Surabaya sedang di gempur habis-habisan oleh tentara NICA. Melalui radio, Bung Tomo membangkitan semangat rakyat Surabaya. Ia membakar semangat pemuda Surabaya dengan nada pidatonya yang penuh dengan emosi. Meskipun akhirnya rakyat Surabaya tidak menang melawan tentara NICA. Namun tetap saja, sampai saat ini rakyat Surabaya dan Indonesia mengenang kejadian tersebut. 



Peran Bung Tomo kemudian berlanjut setelah perjuangan kemerdekaan di proklamasikan. Di tahun 1950-an  Bung Tomo terjun ke dunia politik kemudian pada ia juga pernah menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran dan sekaligus menjabat sebagai Menteri Sosial Ad Interim antara tahun 1955-1956. Setelah itu peranannya di pemerintah di lanjutkan dengan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1956-1959 yang di usung oleh Partai Rakyat Indonesia.

 
Ternyata dalam perjalanan hidup Bung Tomo, ia pernah mendekam di penjara akibat berbeda pendapat dengan pemerintah Soeharto. Pada tanggal 11 April 1978 ia di penjara meskipun setahun kemudian ia di lepaskan kembali.




Bung Tomo merupakan pribadi yang shaleh dan taat akan agama islam. Beliau meninggal dunia ketika sedang melaksanakan ibadah haji di Padang Arafah pada tanggal 7 Oktober 1981. Bung Tomo di makamkan di Tempat Pemakaman Umum di Ngagel Surabaya
 
Soedirman Foto:

Soedirman



Nama Lengkap : Soedirman
Profesi : -
Agama : Islam
Tempat Lahir : Desa Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Senin, 24 Januari 1916
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI
Jenderal Soedirman ialah salah seorang Pahlawan Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia merupakan Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Pada usia yang masih cukup muda, yaitu 31 tahun, Soedirman telah menjadi seorang jenderal. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih. Meskipun ia sedang menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap berjuang dan bergerilya bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda pada Agresi Militer II.
Soedirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada tanggal 24 Januari 1916. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pekerja di pabrik gula Kalibagor Banyumas dan ibunya keturunan Wedana Rembang. Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat. Selama menempuh pendidikan di sana, ia pun turut serta dalam kegiatan organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Ia kemudian mengabdikan dirinya menjadi guru HIS Muhammadiyah, Cilacap dan pemandu di organisasi Pramuka Hizbul Wathan tersebut.
Pada zaman penjajahan Jepang , Soedirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Pasca Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Kemudian beliau diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia lalu menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda dari bulan November sampai Desember 1945 adalah perang besar pertama yang ia pimpin. Karena ia berhasil memperoleh kemenangan pada pertempuran ini, Presiden Soekarno pun melantiknya sebagai Jenderal.
Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 karena penyakit tuberkulosis parah yang ia derita. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Pada tahun 1997 ia dianugerahi gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di RI sampai sekarang.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani
PENDIDIKAN
  • Sekolah Taman Siswa
  • HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat. 
  • Pendidikan Militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor
KARIR
  • Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
  • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
  • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
  • Komandan Batalyon di Kroya
PENGHARGAAN
  • Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
Sumber:http://id.wikipedia.org

Foto Kabinet Kerja sesaat setelah pelantikannya.
Kabinet Kerja adalah kabinet pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla. Susunan kabinet ini berasal dari kalangan profesional, usulan partai politik pengusung pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 (PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, dan Partai Hanura) ditambah PPP yang bergabung setelahnya, serta tim sukses pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Susunan kabinet diumumkan oleh Presiden Jokowi pada 26 Oktober 2014.[1][2] dan resmi dilantik sehari setelahnya. Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla membacakan susunan kabinetnya di taman belakang Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menghadirkan para menterinya yang mengenakan seragam kemeja putih. Kabinet Kerja terdiri dari 4 menteri koordinator, 30 menteri, dan 2 wakil menteri yakni Wakil Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Keuangan.


Latar belakang

Salah satu janji Presiden Jokowi ketika masa kampanye Pilpres 2014 adalah membentuk kabinet profesional dan mengurangi bagi-bagi kursi menteri dengan mitra koalisi. Jokowi juga menyatakan akan ada sistem seleksi mirip lelang jabatan yang pernah ia terapkan dalam menyeleksi calon pejabat camat dan lurah ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.[3] Jokowi menyatakan bahwa ini tidak berarti menteri tidak ada yang berasal dari partai politik, karena ada juga orang partai yang profesional. [3] Pada Juli 2014, tim transisi Jokowi-JK meluncurkan halaman Kabinet Alternatif Usulan Rakyat, dimana rakyat bisa mengusulkan dan memilih calon-calon menteri melalui Google Docs.[4]
Sebelum mengumumkan susunan kabinet, Presiden Jokowi terlebih dahulu mengirimkan daftar nama calon menteri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 17 Oktober 2014, tiga hari sebelum dilantik sebagai Presiden RI. KPK memeriksa nama-nama tersebut dan memberikan laporan kepada Presiden pada 21 Oktober 2014. Dilaporkan, delapan nama dianggap bermasalah oleh KPK,[5] dan Presiden Jokowi menerima saran KPK untuk mengganti calon-calon menteri tersebut dan menyerahkan kembali perubahan daftar calon menteri kepada KPK dan PPATK. Presiden Jokowi melakukan seleksi tertutup dengan beberapa calon menteri dengan memanggil ke Istana Negara antara 22 - 25 Oktober 2014 serta melalui komunikasi telepon dengan calon menteri lainnya. Pengumuman kabinet beberapa kali tertunda dari yang semula dijadwalkan pada 22 Oktober di Pelabuhan Tanjung Priok ditunda menjadi 24 Oktober setelah keluarnya rekomendasi dari KPK dan PPATK yang baru keluar pada hari itu. Karena menimbang rekomendasi KPK dan PPATK terkait calon menteri, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya baru dapat mengumumkan Kabinet Kerja pada 26 Oktober pukul 17.00 WIB di halaman belakang kompleks Istana Negara dan melantik pada keesokan harinya (27 Oktober 2014).

Anggota Kabinet Kerja (2014-2019)

Menteri

Sesuai dengan program dan prioritas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, maka posisi anggota kabinet juga mengalami beberapa perubahan, diantaranya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang tidak lagi berada dibawah Menko Perekonomian namun langsung dibawah Presiden.[6] Pada periode sebelumnya Kepala Bappenas berada di bawah koordinasi Menko Perekonomian. Berikut adalah menteri Kabinet Kerja.[7]
No. Jabatan Pejabat Mulai menjabat Selesai menjabat
Menteri koordinator
1 Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Laks-tni-tedjo-edhy.jpg Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhy Purdijatno 27 Oktober 2014 Petahana
2 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet sofyan.jpg Sofyan Djalil 27 Oktober 2014 Petahana
3 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo.jpg Indroyono Soesilo 27 Oktober 2014 Petahana
4 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan maharani.jpg Puan Maharani 27 Oktober 2014 Petahana
Menteri
5 Menteri Sekretaris Negara Pratikno.jpg Pratikno 27 Oktober 2014 Petahana
6 Menteri Dalam Negeri Tjahjo kumolo mendagri.jpg Tjahjo Kumolo 27 Oktober 2014 Petahana
7 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.jpg Retno Lestari Priansari Marsudi 27 Oktober 2014 Petahana
8 Menteri Pertahanan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.png Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu 27 Oktober 2014 Petahana
9 Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.jpg Yasonna Laoly 27 Oktober 2014 Petahana
10 Menteri Keuangan Bambang brodjonegoro menkeu.jpg Bambang Brodjonegoro 27 Oktober 2014 Petahana
11 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral SudirmanSaid.jpg Sudirman Said 27 Oktober 2014 Petahana
12 Menteri Perindustrian Saleh Husin.jpg Saleh Husin 27 Oktober 2014 Petahana
13 Menteri Perdagangan Rahmat-gobel.jpg Rachmat Gobel 27 Oktober 2014 Petahana
14 Menteri Pertanian Amran Sulaiman.jpg Amran Sulaiman 27 Oktober 2014 Petahana
15 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.jpg Siti Nurbaya Bakar 27 Oktober 2014 Petahana
16 Menteri Perhubungan Ignasiusjonan.jpeg Ignasius Jonan 27 Oktober 2014 Petahana
17 Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.jpg Susi Pudjiastuti 27 Oktober 2014 Petahana
18 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.jpg Hanif Dhakiri 27 Oktober 2014 Petahana
19 Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.jpg Marwan Ja'far 27 Oktober 2014 Petahana
20 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.jpg Basuki Hadimuljono 27 Oktober 2014 Petahana
21 Menteri Kesehatan Berkas-Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F.Moeloek SpM (K).jpg Nila Djuwita Anfasa Moeloek 27 Oktober 2014 Petahana
22 Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah AniesBaswedan1.JPG Anies Rasyid Baswedan 27 Oktober 2014 Petahana
23 Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.jpg Muhammad Nasir 27 Oktober 2014 Petahana
24 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.jpg Khofifah Indar Parawansa 27 Oktober 2014 Petahana
25 Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin.jpg Lukman Hakim Saifuddin 27 Oktober 2014 Petahana
26 Menteri Pariwisata Arief Yahya.jpg Arief Yahya 27 Oktober 2014 Petahana
27 Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.jpg Rudiantara 27 Oktober 2014 Petahana
28 Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AA Puspayoga.jpg Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga 27 Oktober 2014 Petahana
29 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise.jpg Yohana Yembise 27 Oktober 2014 Petahana
30 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.jpg Yuddy Chrisnandi 27 Oktober 2014 Petahana
31 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional AndrinofChaniago-01.jpg Andrinof Chaniago 27 Oktober 2014 Petahana
32 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan.jpg Ferry Mursyidan Baldan 27 Oktober 2014 Petahana
33 Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini soewandi.jpg Rini Soemarno 27 Oktober 2014 Petahana
34 Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.jpg Imam Nahrawi 27 Oktober 2014 Petahana

Pejabat setingkat menteri

Berikut adalah pejabat setingkat menteri pada Kabinet Kerja.
No. Jabatan Pejabat Mulai menjabat Selesai menjabat
1 Jaksa Agung Andhi Nirwanto.jpg Andhi Nirwanto (Plt.) 21 Oktober 2014 20 November 2014
H.M. Prasetyo.jpg Muhammad Prasetyo[8] 20 November 2014 Petahana
2 Panglima Tentara Nasional Indonesia Moeldoko-Portrait.jpg Moeldoko[9] 30 Agustus 2013 Petahana
3 Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komjen Pol Sutarman.jpg Sutarman 25 Oktober 2013 Petahana

Pejabat lain terkait kabinet

Sekretaris Kabinet

No. Jabatan Pejabat Mulai menjabat Selesai menjabat
1 Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.jpg Andi Widjajanto 3 November 2014 Petahana

Wakil menteri

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008, presiden dapat mengangkat wakil menteri pada kementerian tertentu. Berikut adalah wakil menteri yang mendampingi beberapa menteri pada Kabinet Kerja.
No. Jabatan Pejabat Mulai menjabat Selesai menjabat
1 Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir Abdurrahman Mohammad Fachir 27 Oktober 2014 Petahana
2 Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo Mardiasmo 27 Oktober 2014 Petahana 

Senin, 24 November 2014


Rumus-rumus Bangun Datar
A. Persegi
Klik gambar untuk memperbesar
Luas = sisi x sisi x 1 ukuran persegi
Keliling = 4 x sisi x 1 ukuran panjang
sisi = Akarkan Luas
sisi = Keliling dibagikan 4
_______________________________________________________________
B. Persegi Panjang
Persegi Panjang
Klik gambar untuk lebih jelas
Luas = Panjang x Lebar x 1 Ukuran Persegi
Keliling = 2 x (Panjang + Lebar) x 1 Ukuran Panjang
_______________________________________________________________
C. Segitiga

Luas = ½ x Alas x Tinggi x 1 Ukuran Persegi
Keliling = a + b + c x 1 Ukuran Panjang
_______________________________________________________________
D. Lingkaran
Lingkaran
K
Luas = 22/7 atau 3,14 x Jari-jari (r) x r x 1 Ukuran Persegi
Keliling = 22/7 atau 3,14 x Diameter (d) x 1 Ukuran Panjang
r = d dibagi 2
d = r dikali 2
_______________________________________________________________
E. Trapesium
trapesium
Klik gambar untuk lebih jelas
Luas = ½ x (Jumlah Sisi Sejajar) x Tinggi x 1 Ukuran Persegi
Keliling = Sisi + Sisi + Sisi + Sisi x 1 Ukuran Panjang
_______________________________________________________________
F. Jajaran Genjang
Jajaran Genjang
Klik gambar untuk lebih jelas
Luas = Alas x Tinggi x 1 Ukuran Persegi
Keliling = Sisi + Sisi + Sisi + Sisi x 1 Ukuran Panjang
_______________________________________________________________
G. Layang – layang
Layang-layang
Klik gambar untuk lebih jelas
Luas = ½ x Diagonal 1 x Diagonal 2 x 1 Ukuran Persegi
Keliling = Sisi + Sisi + Sisi + Sisi x 1 Ukuran Panjang
_______________________________________________________________
H. Belah Ketupat
Luas = ½ x Diagonal x Diagonal x 1 Ukuran Persegi
Keliling = Sisi + Sisi + Sisi + Sisi x 1 Ukuran